OPINI.CO. PONTIANAK - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Barat
menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional ketahanan pangan dan
memperkuat ideologi Pancasila melalui rangkaian kegiatan pra pelantikan yang
digelar di Gedung Graha Dekopin, Jalan Sutoyo, Pontianak, Minggu (15/6/2025).Pra Pelantikan PMII Kalimantan Barat yang digelar di Gedung Graha Dekopin, Pontianak. (Dok. Istimewa)
Kegiatan pra pelantikan ini mengangkat tema “Smart Farming
untuk Mendukung Astacita Presiden RI dalam Mewujudkan Swasembada Ketahanan
Pangan Nasional”.
Seminar ini dihadiri tokoh nasional dan daerah, di antaranya
Anggota DPR RI Komisi IV, Dr. Daniel Johan S.E., M.M., serta Ketua Ikatan
Alumni PMII Kalbar yang juga Anggota DPRD Kalbar, H. Suib, S.E., M.Sos.
Dalam sambutannya, Daniel Johan mengapresiasi langkah PMII
Kalbar yang turut ambil bagian dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui
pendekatan teknologi pertanian cerdas atau smart farming.
“Kita mengapresiasi
PMII yang peduli dan bergerak mensukseskan program ketahanan pangan. Dari
tangan pemuda inilah masa depan ketahanan pangan bisa berkembang dan
berkelanjutan,” ungkap Daniel.
Daniel juga menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam
mendukung nilai-nilai Pancasila dan demokrasi, mengingat masih adanya ancaman
dari kelompok-kelompok yang bertentangan dengan ideologi negara.
“Kita masih melihat adanya kelompok yang anti-Pancasila,
bahkan di Kalbar hampir tiap tahun ada penangkapan terduga teroris. Ini ancaman
nyata. Pemuda harus menjadi garda depan mencegah paham intoleran, anarkis, dan
radikal,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua IKA PMII Kalbar, H. Suib menambahkan
bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa PMII tidak hanya aktif secara
organisasi, namun juga ikut serta dalam advokasi kepentingan publik, khususnya
di sektor ketahanan pangan.
“PMII tidak hanya bergerak di dalam organisasi, tetapi juga
harus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong ketahanan pangan dan
memperkuat nilai-nilai Pancasila,” kata Suib.
Ia juga menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam
mengantisipasi gerakan menyimpang, seperti kelompok anarko yang sempat mencuat
dalam aksi May Day 2025 di Pulau Jawa.
“Kita harus waspada. Kelompok ini bisa saja menyusup ke
Kalbar dan merusak citra demokrasi yang telah kita bangun,” tambahnya.
Ketua Panitia, Faris Sullaili yang juga Ketua Bidang Sumber
Daya Energi dan Mineral PMII Kalbar menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan
untuk memberikan wawasan kepada para kader PMII dan OKP lain mengenai
pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan kedaulatan pangan berbasis teknologi
dan nilai kebangsaan.
“Smart farming kami gagas agar melahirkan petani muda,
milenial dan digital yang peduli terhadap ketahanan pangan sebagai wujud
pengabdian nyata,” ujar Faris.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari
rangkaian menuju pelantikan pengurus baru PKC PMII Kalbar yang akan digelar
pada 21 Juni 2025 mendatang