Notification

×

Iklan

Iklan

Seorang Kakek 4 Kali Hilang Berturut-turut

Senin, 16 Juni 2025 | 15.48 WIB Last Updated 2025-06-16T08:49:25Z

Dika Purnama Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat. (Dok. Ybs)
OPINI.CO. CERPEN - Pada hari jumat tahun 2023, kisaran selesai sholat jumat, seorang kakek yang bernama Sijus yang usianya kisaran 70 tahun ini pergi kekebun, sedangkan istrinya tidur pulas ketika kakek ini pergi, ia berjalan kaki menuju kekebun yang lumayan jauh dari rumahnya. Ketika anak anaknya datang kerumah ayahnya ini, Ia bertanya kepada ibunya. Bu ayah kmna? Ibu nya menjawab tidak tahu. Anak anak nya ini menungu ayahnya pulang sampe sore. Lantas hari sudah mulai gelap sedangkan ayah nya ini belum pulang pulang, anak nya ini inisiatif pergi sendiri untuk mencari ayahnya ketempat yang sering ayahnya samperin.

 

Hingga menjelang magrib kakek ini juga tidak ada pulang. anak nya yang sedang mencarinya juga pulang dan tidak menemukan ayahnya. Anak anak nya ini tidak putus asa untuk mencari keberadaan ayah nya ini karena waktu juga sudah malam. Sehabis magrib berita kakek ini hilang sudah mulai banyak didegar oleh masyarakat luar. Orang orang sekitar yang deket rumah kakek ini mulai datang untuk mencari keberadaan si kakek. Mulai dari kebun belakang rumahnya hingga sampai ke beberapa kebun yang dimiliki kakek ini karena tidak ada hasil orang orang ini mulai Kembali kerumah kakek untuk kompromikan keberadaan kakek. Sehabis isya penulis juga ikut pergi mencari keberadaan kakek ini, karenakan kakek ini masih satu kampung degan penulis.

 

Sesampai kerumah kakek, orang orang sudah ramai yang hendak mencari keberadaa si kakek ini. Orang orang dari luar juga mulai berdatangan untuk mencari keberadaa si kakek dan ada orang pintar (dukun), pada saat itu orang orang sedang mengkompromikan kemana selanjutnya untuk mencari kakek ini, Ketika selesai mengkompromikan itu semua orang yang ada di situ dibanggi menjadi beberapa regu. Untuk mencari di setiap kebun kakek, dari arah jalan pulang, belakang rumah dan periksa setiap pondok/gubuk yang berada di setiap kebun orang, penulis ikut regu yang mencari dibelakang rumah dikarenakan orang pintar ini menyebutkan kakek ini tidak jauh dari rumah nya, orang pintar ini berpesan untuk mencari di setiap selokan kecil dan pohon pisang.

 

Sebelumnya sudah sepakat apabila tidak menumukan apa apa segera Kembali lagi kerumah kakek. Penulis juga mulai mencari degan memodalkan lampu hp, karena tidak menemukan hasil regu penulis pulang kerumah sambil menungu kabar regu lain, ternyata regu lain juga sama tidak menghasilkan apa apa, sedangkan orang luar terus berdatangan untuk ikut mencari, setelah semua berkumpul di rumah kakek, lanjut lagi untuk berkompromi. Langkah selajutnya, sekitar pukul 21.00 WIB. ada orang nyamperin dan mengkasih tahu bahwa sekitar pukul 15.00 WIB. Ada orang yang melihat kakek ini sedang keluar dari salah satu kebun nya yang deket degan Sungai, kata orang yang melihat kakek ini berkata katanya kakek ini juga turun ke sungai untuk bersihkan badan.

 

Ternyata ada juga orang sedang lewat dan melihat kakek ini hendak turun ke Sungai. karena orang pertama yang melihat kakek ini merupakan orang yang sedang memancing dan sudah lama juga memancingnya, ia langsung pulang setelah dari melihat kakek ini. Ketika orang orang yang berada di rumah kakek ini  langsung begegas ke arah orang yang melihat kakek ini. Kisaran puluhan orang mulai lagi mencari keberadan kakek yang tidak jauh dari tempat orang melihat kakek. Dan orang yang melihat kakek ini tadi baru tiba ke lokasi dan mengasih tahu tempat kakek itu mandi dan bener sekali kami hanya menemukan botol air nya saja.

 

Karena disana ada orang pintar, orang pintar ini mengasih tahu klo kakek ini tidak jauh dari tempat itu. Kami semuanya mencar untuk mencari kebradaan si kakek, karena tidak menumukan hasil sebagian orang orang pada keluar dari kebun dan untuk istirahat sejenak. Orang yang keluar mulai kompromi lagi untuk langkah selanjutnya.  Imam masjid kami juga inisiatif untuk azan di daerah itu. Ketika azan, kami semuanya diam, karena suara azan itu sanggat jelass, keras sekali dan imam kami ini ada 4 kali azan degan titik berbeda.

 

Tidak sampai situ saja karena tadi orang melihat kakek ini hendak mandi di sungai orang berfikir takut ada apa apa ketika mandi, ada tiga orang relawan mau terjun ke air untuk menyusuri sungai tersebut, sepanjang Sungai disusuri tidak menumkan apa apa. Karena waktu sudah larut malam orang orang memutuskan untuk pulang kerumah kakek untuk mengkompromikan. Langkah senlanjutnya, orang orang memutuskan untuk berhenti mencari si kakek dan akan melanjutkan lagi pada besok paginya. Sekitar pagi pagi orang orang kampung mulai mencari keberadaan kakek lagi di kisaran orang yang melihat kakek ini.

 

Sekitar pukul 09.00 WIB. salah satu orang yang sedang mencari kakek ini mengunakan sepeda motor tiba tiba melihat kakek ini keluar dari kebun yang tidak jauh dari kebun nya dan langsung membawanya pulang kerumah kakek. Sedih, terharu terjadi ketika kakek ini pulang, keadaan kakek pada saat pulang itu sangat baik seperti tidak terjadi apa apa. Kakek ini juga berkata katanya dia terus berjalan sepanjang malam. Ia merasa jalan yang ia tuju itu jalan pulang kerumahnya. Karena anak anak nya takut terjadi apa apa lagi sama ayah nya pada sore harinya anak nya ini membawa ayah nya kerumah nya yang lumayan jauh juga dari rumah kediaman kakek ini.

 

Selama sikakek kerumah anaknya ini tidak ada terjadi apa apa dan sangat baik. Cerita ini tidak sampai sini saja dan masih lanjut, karena kakek ini 4 kali hilang berturut turut. dua kali di tahun 2023, satu kali di tahun 2024, dan satu kali di awal tahun 2025 selama enam hari. Cerita diatas merupakan pertama kalinya kakek ini hilang. Apabila cerita ini mau dilanjutkan, penulis hanya ingin 10 ribu orang untuk membaca cerita ini baru penulis lanjutkan cerintanya. Cerita ini fakta yang terjadi di Desa Sungai jaga A. Dusun Timur 1, Kec. Sungai Raya, Kab. Bengkayang, Kalimantan barat


*) Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini minimal 500 kata maksimal 750 kata.

*) Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.

*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.

×
Berita Terbaru Update