![]() |
Musayawarah Kerja Cabang PCNU Kabupaten Kubu Raya di Teluk Pakedai. (Dok. Ist) |
Acara Muskercab dihadiri sejumlah tokoh dan tamu undangan, di antaranya perwakilan Bupati Kubu Raya H. Mustafa M.Si, anggota DPRD Kubu Raya Slamet, Kapolsek Teluk Pakedai, pemilik wisata Saung Nila Bapak Dadang, Rois Syuriah Teluk Pakedai, serta Kepala Desa Sungai Deras. Turut hadir pula perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, serta seluruh lembaga dan badan otonom (banom) NU Kubu Raya.
Muskercab dibuka dengan khutbah iftitah oleh Rais Syuriah PCNU Kubu Raya KH. Abdussalam, M.Si yang menegaskan peran sentral NU dalam sejarah bangsa dan perjuangan Islam di Indonesia.
“NU sejak awal turut serta dalam perjuangan merebut kemerdekaan. NU ikut berinvestasi dalam perjuangan bangsa yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah,” ucap KH. Abdussalam.
Selain itu, Ia menyampaikan bahwa menjadi pengurus NU bukan sekadar posisi struktural, melainkan merupakan bagian dari perjuangan besar dalam menyebarkan dan menjaga ajaran Islam yang lurus dan moderat.
“Menjadi pengurus NU artinya menjadi pejuang Islam yang menyebarkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta menjaga keberlangsungannya. Karena Islam Ahlussunnah wal Jamaah adalah satu-satunya firqah (golongan) yang diakui Rasulullah, yang kelak akan selamat di akhirat,” jelasnya.
Ketua PCNU Kubu Raya, KH. Jauhari, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muskercab ini merupakan salah satu bukti komitmen pengurus PCNU untuk terjun langsung ke lapangan.
“Saya menepati janji ketika saya sambutan ketika dilantik, bahwa pengurus PCNU itu akan siap turun ke lapangan sejauh manapun tempatnya itu. Alhamdulillah musker hari ini kita mulai dengan turun lapangan seperti saat ini,” ucap KH. Jauhari.
Selain itu, Ia juga menjelaskan alasan keterlambatan pelaksanaan Muskercab ini dikarenakan usai dari pelantikan langsung berdekatan dengan bulan puasa.
“Dan kami mohon maaf kegiatan musker ini agak terlambat karena kita dilantik sudah hampir 3 bulan, kemarin setelah dilantik kita sudah dekat dengan bulan puasa,” ucapnya.
Lebih lanjut, menurut KH. Jauhari muskercab ini dinilai sebagai forum penting untuk merumuskan program kerja dan menentukan arah gerak PCNU Kubu Raya ke depan.
“Kegiatan muskercab ini memang harus kita laksanakan adalah untuk merumuskan langkah-langkah kegiatan apa yang akan kita lakukan untuk lima tahun kedepan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa PCNU Kubu Raya menargetkan menjadi potret NU yang aktif dan dinamis di Kalimantan Barat. Apresiasi dari PBNU atas keberhasilan pelaksanaan Pelatihan Dasar Pengkaderan Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PDP PKPNU) yang diikuti 200 peserta menjadi semangat tambahan.
“PCNU Kubu Raya kedepannya akan meniadi potret-potret khususnya di Kalimantan Barat. Ahamdulillah untuk saat ini kita mendapatkan apresiasi dari PBNU untuk Kabupaten Kubu Raya dengan selesainya melaksanakan acara PDP PKPNU yang alhamdulillah pesertanya mencapai 200,” pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan dari PWNU Kalimantan Barat, Samhadi, menyampaikan pentingnya pemerataan struktur organisasi di seluruh desa. Ia mengatakan bahwa PCNU Kubu Raya perlu melebarkan sayapnya ke desa-desa yang masih belum tersentuh oleh NU.
“Di Kubu Raya ini ada 123 desa yang masuk ke kami, di pengurus wilayah itu hanya 56 desa yang baru terbentuk kepengurusan ranting. Nah ini mudah-mudahan pemerataan struktural ini juga dibicarakan dalam agenda-agenda musyawarah keria cabang untuk saling memperkuat kinerja organisasi kedepan,” ucap Samhadi.