OPINI.CO. SUKABUMI –
Peringatan Maulidun-Nabi Ash-Shareef atau Maulid Nabi yang digelar pada Ahad,
21 September 2025, di Yayasan Annur Bina Umat, Parung Kuda, Sukabumi,
berlangsung khidmat dan penuh keberkahan. Sejak sore hari, ratusan jamaah yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan memadati lokasi acara untuk bersama-sama
mengenang kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.Dok. Istimewa
Kehadiran
dua penceramah, Ustaz Ujang dan Ustaz Muis, menambah semarak suasana terebut.
Ustaz Ujang dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya meneladani Rasulullah Saw
dalam kehidupan sehari-hari. “Rasulullah adalah teladan utama dalam akhlak,
kasih sayang, dan kejujuran. Jika kita ingin umat ini kuat, maka kita harus
mencontoh akhlak beliau,” tegasnya.
Sementara
itu, Ustaz Muis menekankan aspek ukhuwah dan kepedulian sosial dalam
Masyarakat. “Maulid bukan hanya perayaan seremonial, tetapi momentum untuk
memperkuat persaudaraan dan menghidupkan rasa peduli kepada sesama,” ujarnya di
hadapan jamaah.
Adapun Syekh
Ali Alfaqir, selaku Pembina Majlis Abul-Alamayn, dalam tausiyahnya menekankan
pentingnya menjaga semangat kebersamaan. “Kita berkumpul di sini bukan hanya
untuk mengenang kelahiran Nabi, tetapi untuk meneguhkan kembali ikatan kita
sebagai umat. Ukhuwah yang kuat akan menjadikan umat Islam lebih kokoh
menghadapi tantangan zaman,” tuturnya dengan penuh kelembutan.
Tidak hanya
pengajian, para jamaah juga menikmati makan malam bersama dalam suasana penuh
keakraban. Panitia turut membagikan sembako kepada warga yang membutuhkan serta
memberikan bingkisan untuk anak-anak. “Alhamdulillah acara ini berjalan lancar.
Kami senang bisa menghadirkan Maulid bukan hanya sebagai pengajian, tetapi juga
sebagai ruang untuk berbagi dengan masyarakat,” ujar Ali Kribo, selebgram
sekaligus panitia acara.
Hal senada
disampaikan oleh Zayn Ali, tokoh pendidikan sekaligus panitia acara, yang
menekankan pentingnya aspek edukasi dalam kegiatan keagamaan. “Maulid Nabi ini
menjadi momentum yang tepat untuk mengajarkan generasi muda tentang nilai kasih
sayang dan kepedulian sosial yang diwariskan Rasulullah SAW,” katanya.
Sementara
itu, Ibrahim, selaku panitia, menuturkan bahwa antusiasme masyarakat menjadi
dorongan besar bagi mereka untuk terus menggelar kegiatan semacam ini. “Ratusan
jamaah yang hadir, baik laki-laki maupun perempuan, adalah bukti bahwa Maulid
Nabi tetap hidup di hati umat. Kami akan berusaha agar kegiatan ini semakin
baik di masa mendatang,” ungkapnya.
Pihak
Yayasan Annur Bina Umat juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara
ini. “Kami bersyukur acara berjalan tertib, khidmat, dan membawa manfaat nyata
bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi tradisi yang
menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW sekaligus memperkuat solidaritas
sosial,” demikian pernyataan resmi pihak yayasan.
Acara yang
diprakarsai oleh Majlis Abul-Alamayn ini ditutup dengan doa bersama yang
dipanjatkan penuh harapan agar keberkahan senantiasa mengalir bagi umat dan
bangsa.