![]() |
| Mia Kultsum Safitri Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta. (Foto: Dokpri) |
Untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang diharapkan, maka dibutuhkan SDM yang berkualitas, baik dalam soft maupun hard skillnya, juga yang memahami teknologi. Mengingat saat ini
memasuki abad ke-21, dimana pendidikan harus berbasis ICT atau digital dengan
pembelajaran yang sering disebut 4C. Digital berasal dari bahasa Yunani yaitu Digitus yang berarti jari jemari.
Biasanya ini mengacu terhadap sesuatu yang menggunakan angka, terutama bilangan
biner. Bahasa biner merupakan jantung dari adanya komunikasi digital,
menggunakan bilangan 1 dan 0, diatur dalam kode yang berbeda untuk memudahkan
pertukaran informasi. Perkembangan teknologi yang hadir dengan sistem digital
ini telah memicu garis komunikasi baru, informasi teknik manipulasi, dan
peralatan komunikasi yang sudah ada sebelumnya. Teknologi digital merupakan
teknologi yang tidak lagi menggunakan tenaga manusia, tetapi cenderung pada
sistem pengoperasian yang otomatis dengan sistem atau format komputerisasi yang
dapat dideteksi oleh komputer. Teknologi digital pada dasarnya memiliki
karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet. Semua ini
dapat ditemukan pada teknologi yang sudah berkembang di era digital sekarang
ini. Era digital merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam kemunculan teknologi
digital, terkhususnya jaringan internet pada teknologi informasi dalam
komputer. Ini merupakan sebuah masa semua umat manusia dapat saling
berkomunikasi sedekat mungkin walaupun saling berjauhan.
Teknologi informasi dan
komunikasi pun telah berkembang seiring dengan adanya globalisasi terus
menerus, sehingga ini membuat interaksi dan penyampaian informasi dapat
berlangsung dengan cepat. Pengaruh globalisasi ini dapat berdampak positif dan
negatif pada suatu negara. Persaingan yang terjadi di era ini dapat menumbuhkan
kompetisi antarbangsa sehingga menuntut adanya pengembangan pada kualitas
sumber daya manusia (SDM). Bagi negara Indonesia, ini menjadi sebuah tantangan
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting
dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan digital merupakan sebuah
konsep dalam memberikan pelajaran kepada peserta didik menggunakan media
multimedia seperti komputer/notebook, smartphone, video, audio, maupun
visual.
Pendidikan di era digital
menjadi isu yang banyak diperbincangkan termasuk di negara Indonesia.
Pendidikan saat ini yang menggunakan teknologi menjadi media yang sangat cocok
dengan kebutuhan pendidikan pada abad ini. Kita semua sudah merasakan betapa besar
peran teknologi dalam pembelajaran di sekolah maupun perkuliahan sampai saat
ini. Dengan adanya teknologi dalam bidang pendidikan, pengajar maupun pelajar
di dunia pendidikan merasa terbantu sekali dikarenakan materi yang mereka buat
bisa menjadi unik dan menarik sehingga bisa menarik minat pelajar dalam
belajar, dan juga menjadi fleksibel karena materi tersebut bisa kita pelajari
kembali saat kelas telah usai dan kita masih perlu mempelajari materi tersebut
secara mandiri, dengan cara pengajar memberikan bahan materi yang sudah dibuat
dan pelajar mempelajari kembali secara mandiri dengan tempat dan cara belajar
masing-masing individu.
Kementerian pendidikan pun
sudah mulai membuat e-learning untuk
memudahkan pengajar maupun pelajar mengaksesnya. Sama seperti di kampus kita
masing-masing yang sudah menyediakan akun perkuliahan dari awal sampai selesai
perkuliahan nantinya. Model pembelajaran yang dilaksanakan di era digital ini
memiliki perbedaan dibandingkan model secara komvensional. Beberapa model
pembelajaran yang dilaksanakan di era digital saat ini:
1.
Blended learning, merupakan
sebuah metode yang memudahkan pembelajaran dengan menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, dan juga memperkenalkan
berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang-orang yang mendapat
pengajaran. Metode ini juga merupakan sebuah kombinasi antara pengajaran
offline maupun online, dikarenakan ini merupakan sebuah elemen dalam interaksi
sosial. Keuntungan dalam menggunakan metode ini menurut PT. Sevima (dalam Azis,
2019) ialah sebagai berikut:
a.
Adanya interaksi antara
pengajar dan mahasiswa.
b.
Pengajaran bisa dilaksanakan
secara online ataupun offline (tatap muka atau face to face).
2.
Distant learning, merupakan
sebuah metode pembalajaran jarak jauh yang sudah ada sejak tahun 1883. Seiring
berjalannya waktu, metode ini pun justru semakin berkembang dari tahun ke
tahun. Metode ini merupakan sebuah bentuk konsekuensi logis dikarenakan adanya
keterpisahan antara waktu dan jarak
antara pengajar maupun pelajar. Pelaksanaan pendidikan jarak jauh pun sudah
diatur dalam UU RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 31 ayat 1
yang menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh (PJJ) merupakan sebuah proses
belajar mengajar yang dilaksanakan secara jarak jauh melalui penggunaan media
komunikasi. Kemudian ada juga pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI No. 24 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan pendidikan jarak jauh pada
pendidikan tinggi yang ada pada pasal 2 ayat 1 dan 2 mencakup: berfungsi
sebagai bentuk pendidikan peserta didik yang tidak dapat mengikuti pendidikan
tatap muka tanpa mengurangi kualitas pendidikan, kemudian pendidikan jarak jauh
bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses terhadap pendidikan
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan.
c. Mobile learning (M-Learning),
merupakan sebuah metode yang memanfaatkan sambungan nirkabel atau smartphone dalam suatu pembelajaran.
Metode ini memberikan kemudahan kepada siapa saja agar bisa mengakses informasi
dan materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja dengan mudah. Dalam hal
ini, media yang digunakan pun beragam, selain smartphone, terdapat media lainnya seperti tablet PC, telepon
seluler, laptop, dan lainnya. Dengan metode ini, pengguna dapat mengakses
konten tentang pendidikan secara meluas dapt dilakukan dimanapun dan kapanpun
tanpa adanya ruang dan waktu.
d. Virtual learning environment
(VLE) merupakan sebuah web/platform untuk pembelajaran dalam aspek digital yang
sering digunakan oleh berbagai institusi pendidikan. Lingkungan pembelajaran
virtual menawarkan sistem pembelajaran dengan berbagai komponen, dengan
menambahkan keuntungan dari pembelajaran berbasis komputer dan ruang
pengajaran. Dalam metode virtual, bahan-bahan yang tersedia dalam bentuk
bantuan komputer program pembelajaran, catatan kuliah, khusus selfassesment modul.
Pendidikan mengalami
transformasi yang siginifikan seiring dengan kemajuan teknologi di era digital.
Perubahan ini tidak hanya memengaruhi cara kita dalam belajar, namun juga
memberikan tantang dan peluang baru dalam proses pendidikan. Digitalisasi memberikan
aksebilitas yang lebih besar terhadap
informasi juga materi pembelajaran. Fleksibilitas waktu belajar juga
menjadi memungkinkan pembelajaran berdasarkan kecepatan dan gaya belajar
masingmasing individu. Teknologi memberikan platform untuk pembelajaran
interaktif melalui aplikasi edukasi, simulasi, dan permainan untuk pendidikan.
Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih menarik tetapi juga
memfasilitasi pemahaman konsep-konsep yang sulit melalui pendekatan
konvensional. Kemajuan teknologi juga memungkinkan adanya kolaborasi yang lebih
baik antara pengajar dan pelajar karena adanya platform tempat diskusi,
pertukaran ide, dan proyek kolaboratif, sehingga menciptakan lingkungan yang
dimana pelajar dapat belajar satu sama lain dan dapat mengembangkan
keterampilan sosial mereka. Selain itu, teknologi juga membuat pendidikan mulai
mengandalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pelaksanaannya. Ini dapat
membuka pintu untuk personalisasi dalam pembelajaran. AI dapat melacak kemajuan
pelajar secara individual dan juga bisa memberikan rekomendasi yang
disesuaikan, hingga memungkinkan pendekatan yang lebih terfokus dan
efektif.
Dalam hal ini, pemerintah
dan lembaga pendidikan perlu memastikan infrastruktur teknologi yang memadai
untuk mendukung pembelajaran digital. Akses internet yang cepat dan perangkat
yang memadai menjadi dasar untuk kesuksesan transformasi digital ini. Transformasi
digital telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan global. Mahasiswa,
sebagai bagian dari generasi muda yang adaptif terhadap teknologi, memiliki
peran penting sebagai agen perubahan dalam menghadapi tantangan dan
memanfaatkan peluang yang ditawarkan era digital. Berbagai metode pembelajaran
seperti blended learning, distance learning, mobile learning, hingga virtual
learning environment merupakan contoh nyata dari integrasi teknologi dalam
pendidikan. Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat,
proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel, menarik, dan inklusif. Tidak hanya
meningkatkan akses terhadap pendidikan, digitalisasi juga mendorong
personalisasi pembelajaran dan kolaborasi yang lebih luas antara pengajar dan pelajar.
Sebagai penutup,
transformasi digital dalam pendidikan bukanlah pilihan, melainkan sebuah
kebutuhan yang harus direspon dengan kesiapan sumber daya manusia, terutama
mahasiswa. Dengan bekal literasi digital, kreativitas, serta semangat
kolaboratif, mahasiswa mampu menjadi garda terdepan dalam menciptakan
pendidikan yang relevan, berkualitas, dan berdaya saing global. Maka dari itu,
sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan lembaga pendidikan sangat penting
dalam mewujudkan revolusi pendidikan yang berkelanjutan di era digital ini.
