Notification

×

Iklan

Iklan

Komunitas Idealog Gelar “Pemuda Bicara”, Pengurus KADIN Korwil Kalbar Dorong Anak Muda Bangun Jejaring

Rabu, 17 September 2025 | 10.16 WIB Last Updated 2025-09-17T03:55:52Z

Penyampaian Materi oleh Narasumber Pemuda Bicara. (Foto: Dokpri)
OPINI.CO. PONTIANAK
– Komunitas anak muda Idealog menggelar forum diskusi bertajuk “Pemuda Bicara” pada Selasa, 16 September 2025, di Aming Coffee Veteran, Pontianak. Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber utama yakni, Aliyah, Komisioner KPI Pusat, Sudirman, pengusaha sekaligus pengurus KADIN Indonesia (Koordinator Wilayah Kalbar), Arifin Noor Aziz, politisi muda dan anggota DPRD Kubu Raya, serta Muhammad Syukri, akademisi sekaligus praktisi media.


Sudirman selaku pengurus KADIN Indonesia (Koordinator Wilayah Kalbar), mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ruang publik yang terbuka bagi generasi muda untuk berdiskusi. Ia mengaku senang bisa hadir dalam forum itu dan berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin. Bahkan, ia menyatakan kesiapannya untuk menjadi salah satu donatur guna mendukung keberlangsungan forum tersebut.


“Teman-teman semua, sebenarnya ini saya mengapresiasi kegiatannya pertama kali. Saya senang sekali ada ruang-ruang terbuka publik untuk kita discuss seperti ini. Mungkin nanti bisa dibuat rutin dan saya pastikan saya siap menjadi salah satu donatur pun,” ungkapnya.


Ia menegaskan bahwa forum semacam ini penting untuk menjaga keberlangsungan idealisme generasi muda. Menurutnya, tradisi diskusi publik seperti ini perlu dibangun kembali. Sudirman juga menyebut dirinya sebagai sosok yang optimis, meskipun tetap memiliki alasan-alasan kritis dalam memandang suatu persoalan.


“Ini untuk menjaga keberlangsungan idealisme. Artinya, saya support sekali teman-teman, karena saya pikir memang tradisi seperti ini perlu kita bangun kembali ya. Saya termasuk orang yang selalu optimis, walaupun dalam bahasa saya, saya ada justifikasi juga,” ucap Sudirman.


Lebih lanjut, Sudirman menyampaikan kepada para pemuda yang hadir dalam forum tersebut bahwa life skill tidak banyak diajarkan di bangku kuliah. Ia menuturkan bahwa dirinya dahulu belajar secara otodidak, dan justru keterampilan hidup itulah yang membawanya hingga ke posisi sekarang. Menurutnya, generasi perintis bisa tumbuh dan berkembang karena memiliki life skill yang terus diasah.


Life skill ini saya pikir tidak dihadirkan di kampus. Saya juga dulunya belajar otodidak, tapi saya merasa life skill inilah yang bisa merubah saya. Generasi perintis, yang hari ini bisa sampai di posisi ini, tumbuh karena life skill,” jelasnya.


Selain itu, Sudirman menilai bahwa salah satu life skill terpenting adalah kemampuan komunikasi. Ia mendorong anak muda untuk terus membangun jejaring seluas-luasnya tanpa batasan, sebab menurutnya, jaringan adalah aset paling berharga terutama bagi pengusaha pemula.


“Jadi life skill itu seolah-olah komunikasi. Teman-teman, saya sangat menganjurkan dan menyarankan untuk terus berkomunikasi, membangun networking dan jaring seluas-luasnya tanpa dibatasi. Karena aset yang berharga untuk kita, pengusaha pemula ini, adalah di jaringan,” tambahnya.

×
Berita Terbaru Update