![]() |
| Penyampaian Materi oleh Narasumber Pemuda Bicara. (Foto: Dokpri) |
Sudirman selaku pengurus KADIN Indonesia (Koordinator Wilayah
Kalbar), mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai ruang publik yang terbuka bagi
generasi muda untuk berdiskusi. Ia mengaku senang bisa hadir dalam forum itu
dan berharap kegiatan serupa dapat digelar secara rutin. Bahkan, ia menyatakan
kesiapannya untuk menjadi salah satu donatur guna mendukung keberlangsungan
forum tersebut.
“Teman-teman semua, sebenarnya ini saya mengapresiasi
kegiatannya pertama kali. Saya senang sekali ada ruang-ruang terbuka publik
untuk kita discuss seperti ini. Mungkin nanti bisa dibuat rutin dan saya
pastikan saya siap menjadi salah satu donatur pun,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa forum semacam ini penting untuk menjaga
keberlangsungan idealisme generasi muda. Menurutnya, tradisi diskusi publik
seperti ini perlu dibangun kembali. Sudirman juga menyebut dirinya sebagai
sosok yang optimis, meskipun tetap memiliki alasan-alasan kritis dalam
memandang suatu persoalan.
“Ini untuk menjaga keberlangsungan idealisme. Artinya, saya support
sekali teman-teman, karena saya pikir memang tradisi seperti ini perlu kita
bangun kembali ya. Saya termasuk orang yang selalu optimis, walaupun dalam
bahasa saya, saya ada justifikasi juga,” ucap Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman menyampaikan kepada para pemuda yang hadir dalam forum tersebut bahwa life skill
tidak banyak diajarkan di bangku kuliah. Ia menuturkan bahwa dirinya dahulu
belajar secara otodidak, dan justru keterampilan hidup itulah yang membawanya
hingga ke posisi sekarang. Menurutnya, generasi perintis bisa tumbuh dan
berkembang karena memiliki life skill yang terus diasah.
“Life skill ini saya pikir tidak dihadirkan di kampus.
Saya juga dulunya belajar otodidak, tapi saya merasa life skill inilah
yang bisa merubah saya. Generasi perintis, yang hari ini bisa sampai di posisi
ini, tumbuh karena life skill,” jelasnya.
Selain itu, Sudirman menilai bahwa salah satu life skill
terpenting adalah kemampuan komunikasi. Ia mendorong anak muda untuk terus
membangun jejaring seluas-luasnya tanpa batasan, sebab menurutnya, jaringan
adalah aset paling berharga terutama bagi pengusaha pemula.
“Jadi life skill itu seolah-olah komunikasi.
Teman-teman, saya sangat menganjurkan dan menyarankan untuk terus
berkomunikasi, membangun networking dan jaring seluas-luasnya tanpa
dibatasi. Karena aset yang berharga untuk kita, pengusaha pemula ini, adalah di
jaringan,” tambahnya.
