OPINI.CO. PONTIANAK – Situasi bangsa yang tengah memanas dengan maraknya aksi demonstrasi mendapat perhatian serius dari kalangan pesantren. Pengurus Pusat PK-TREN Departemen penguatan ukhuwah antar pesantren yang sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Hikmah Pontianak, KH.Ahmad Subhan, menyerukan istighosah serentak di seluruh pesantren Nusantara.Foto: Dokpri
“Istighosah adalah jalan spiritual untuk memohon pertolongan Allah SWT. Kita berdoa agar negeri ini dijauhkan dari perpecahan, dikembalikan pada jalan keadilan, kemakmuran, dan ketertiban,” tegas KH Ahmad Subhan, Ahad (31/08/2025).
Menurutnya, hakikat istighosah bukan sekadar doa bersama, melainkan bentuk kesadaran kolektif bahwa pertolongan sejati hanya datang dari Allah. “Ketika bangsa ini dilanda kegaduhan, kita semua harus kembali pada Allah sebagai sumber ketenangan dan pertolongan. Inilah makna terdalam dari istighosah,” lanjutnya.
Selain menyerukan istighosah, KH Ahmad Subhan juga mengingatkan pentingnya menjaga integrasi dan keutuhan bangsa. Ia menegaskan bahwa setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasi, namun penyampaiannya harus tetap menjunjung norma, etika, dan hukum yang berlaku.
“Kita tentu tidak ingin bangsa ini terjerumus ke jurang disintegrasi. Aspirasi itu sah, tapi jangan sampai dilakukan dengan cara yang merusak. Mari kita jaga persatuan, karena kehancuran bangsa akan membawa kerugian bagi semua,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pesantren untuk mendoakan Presiden Republik Indonesia agar diberi kekuatan, kesehatan, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan kepemimpinan.
“Doa pesantren dari Sabang sampai Merauke sangat berarti. Semoga Presiden diberi keteguhan dalam menegakkan keadilan dan membawa bangsa menuju kesejahteraan,” imbuhnya.
PK-TREN (Persaudaraan dan Kemitraan Pesantren Indonesia) sendiri merupakan forum nasional yang menghimpun pesantren se-Indonesia. Forum ini berdiri sejak 2019 atas prakarsa Tim 30 Ponorogo, dengan tujuan memperkuat ukhuwah, membangun sinergi, dan memperluas kemitraan antar pesantren. Saat ini PK-TREN dipimpin KH Dr. M. Ilyas Marwal, MM., D.E.S.A, dengan dewan penasihat di antaranya Prof. Dr. (Hc) KH Ma’ruf Amin, Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA, serta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA.
Melalui seruan istighosah nasional ini, PK-TREN menegaskan kembali peran pesantren sebagai penjaga moral bangsa: bukan hanya mencetak generasi berilmu, tapi juga menjadi benteng spiritual dalam menjaga persatuan Indonesia.