OPINI.CO. SUKOHARJO – Dalam rangka menyambut transformasi ketenagakerjaan di era digital dan pasca-pandemi, DPD KNPI Kabupaten Sukoharjo melalui Bidang Tenaga Kerja akan menggelar Seminar Ketenagakerjaan bertajuk “Transformasi Pemuda Sukoharjo Menuju SDM Unggul dan Berdaya Saing” pada Sabtu, 26 Juni 2025 mendatang. Kegiatan ini akan dilangsungkan di Aula Wijaya Kusuma, Kantor Kecamatan Kartasura, mulai pukul 19.30 WIB dan terbuka untuk 50 peserta terpilih dari kalangan pemuda pencari kerja, alumni pendidikan, serta pelaku UMKM pemula.Foto/Istimewa
Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Sumarno, S.Sos., M.H., Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo, dan Muhammad Mas’ud Azhari, Founder SEA Academy sekaligus praktisi pengembangan kapasitas pemuda nasional. Keduanya akan berbagi pengalaman dan strategi praktis dalam membekali pemuda dengan keterampilan soft skill dan life skill yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja modern.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua Bidang Tenaga Kerja DPD KNPI Sukoharjo, Zen Fathoni Achmad, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan respon terhadap kondisi riil ketenagakerjaan di Sukoharjo. "Data terakhir menunjukkan ribuan pekerja muda terdampak PHK, terutama dari sektor tekstil dan garmen. Di saat yang sama, lulusan baru SMA/SMK dan perguruan tinggi masih kesulitan masuk ke dunia kerja karena kurangnya keterampilan non-akademik yang relevan. Inilah urgensinya seminar ini diselenggarakan," jelas Zen.
Ia menambahkan bahwa seminar ini bukan sekadar forum motivasi, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi peserta untuk membangun mentalitas kerja yang kuat, berpikir kritis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. “Kami ingin membentuk pemuda yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkembang dan siap berkontribusi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukoharjo, Didit Ardiyanto, mendukung penuh inisiatif ini sebagai bagian dari roadmap organisasi dalam mengarusutamakan isu ketenagakerjaan dalam agenda kepemudaan. “Ini bukan kegiatan seremonial, ini bagian dari tanggung jawab KNPI untuk hadir menjawab keresahan anak muda. Kita tidak bisa hanya bicara soal pengangguran tanpa memberi ruang dan bekal keterampilan. KNPI hadir untuk menjadi jembatan antara potensi dan peluang,” tegas Didit.
Ia juga berharap kegiatan ini menjadi pemantik kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pemuda produktif di Sukoharjo. “Kami membuka pintu kolaborasi dengan pemerintah, dunia usaha, dan komunitas lokal. Ke depan, program ini akan kita dorong berlanjut dalam bentuk pelatihan tematik, pendampingan karier, hingga pengembangan UMKM pemuda,” tambahnya.
Dengan semangat kolaboratif dan inklusif, Seminar Ketenagakerjaan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menciptakan sumber daya manusia muda yang unggul, berkarakter, dan memiliki daya saing tinggi dalam menghadapi tantangan global.