 |
| Dok. Istimewa |
Pelantikan kali ini dipandang bukan sekadar pergantian estafet kepemimpinan, tetapi menjadi refleksi bersama mengenai arah baru PMII Ketapang di tengah perubahan sosial, politik, dan globalisasi yang semakin cepat. Kader, alumni, hingga tamu undangan dari berbagai elemen hadir memperkuat filosofi PMII sebagai organisasi kaderisasi yang adaptif dan berbasis pengabdian.
Pembukaan kegiatan diawali lantunan ayat suci Al-Qur’an, kemudian lagu Indonesia Raya, Mars Syubbanul Wathan, dan Mars PMII bergema mengiringi semangat kebangsaan dan keislaman yang menjadi identitas kader Ahlussunnah wal Jamaah. Pembacaan laporan panitia dan SK pelantikan menjadi pengantar prosesi baiat yang berlangsung khidmat simbol komitmen sakral untuk berpegang teguh menjalankan nilai dzikrul fikr, dzikrul amal, dan pengabdian untuk umat.
Para peserta yang hadir menyaksikan momentum tersebut dengan antusias. Sorot mata para kader mencerminkan optimisme bahwa kepengurusan kali ini akan membawa angin baru bagi PMII Ketapang.
Ketua PC PMII Ketapang yang baru dilantik, Firmansyah, menyampaikan pidato tegas nan visioner bahwa PMII harus menjadi organisasi yang progresif dalam kaderisasi, kajian, dan pengabdian.
“PMII tidak boleh jalan di tempat. Pelantikan ini adalah titik awal akselerasi energi baru untuk membawa PMII Ketapang lebih maju, lebih terbuka, dan lebih responsif terhadap persoalan masyarakat,” ungkapnya.
Firmansyah menekankan bahwa kader PMII harus berani berperan sebagai pemikir, motor sosial, dan pembawa solusi.
“Kita harus hadir bukan hanya sebagai pengamat tetapi sebagai aktor perubahan. Ruang intelektual kampus, ruang sosial masyarakat, hingga ruang inovasi digital harus kita masuki,” ucapnya.
Representasi Pemerintah Daerah hadir melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ketapang, Harto, S.E., yang memberikan apresiasi sekaligus penegasan peran PMII dalam pembangunan daerah.
“PMII telah menunjukkan peran sebagai mitra pemerintah yang konstruktif. Kritik, masukan, dan gagasan kader PMII wajib kami dengarkan karena itu bagian dari percepatan pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah siap membuka ruang kolaborasi dengan PMII dalam berbagai lini, seperti riset perguruan tinggi, pemberdayaan sosial, literasi digital masyarakat, hingga pengembangan inovasi berkelanjutan.
“Ketapang membutuhkan energi muda. Dan PMII adalah salah satu sumber energi progresif itu,” jelasnya.
Menariknya, perhelatan pelantikan tahun ini dirangkaikan dengan peringatan Harlah KOPRI ke-58. Prosesi pemotongan tumpeng dipimpin oleh Ketua KOPRI PC PMII Ketapang, Riska Ardiana Dian Septyani, yang memberikan pesan mendalam mengenai peran kader perempuan dalam ruang sosial dan akademik.
“KOPRI adalah ruang meritokrasi dan keberdayaan bagi perempuan. Kita harus berani tampil, memimpin, dan mengambil peran sosial tanpa kehilangan identitas sebagai perempuan,” ujar Riska.
Ia menyerukan agar kader perempuan PMII menjadi garda terdepan dalam isu sosial dan kemanusiaan serta tampil dalam sektor strategis, mulai dari akademik, pengabdian masyarakat, hingga bidang profesi.
Dengan komposisi pengurus baru, visi organisasi yang jelas, peluang kolaborasi pemerintah daerah, serta penguatan kader perempuan melalui KOPRI PC PMII Ketapang kini berada di fase transformasi strategis. Tidak lagi hanya mengawal intelektual mahasiswa, tetapi juga memastikan kader PMII menjadi aktor nyata perubahan sosial.
Satu spirit besar menggema sepanjang acara dan tertanam di benak peserta, PMII Ketapang siap mengakselerasi kerja pergerakan, menyambut era baru, dan menjadi bagian penting dari kemajuan daerah.
