OPINI.CO. PONTIANAK - Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat menggelar
kegiatan sosialisasi Peran Perempuan dalam Pencegahan Radikalisme,
Minggu (23/11/2025), di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalbar. Kegiatan
ini menghadirkan dr. Yusriadi, MA., sebagai pemateri, serta Ketua PW Fatayat NU
Kalbar, Umi Marzukoh, sebagai keynote speaker.
Sosialisasi Peran Perempuan dalam Pencegahan Radikalisme. (Dok. Istimewa)
Dalam pemaparannya, dr. Yusriadi menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi anak-anak saat ini. Ia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan akses informasi yang tidak terbatas membuat sebagian anak rentan terpapar konten berbahaya, termasuk terkait perakitan bahan peledak.
Ia menilai situasi ini semakin memprihatinkan karena beberapa kasus nyata telah terjadi, termasuk pemberitaan mengenai ditemukannya bahan peledak di Jakarta pada 11 November 2025 yang melibatkan anak-anak. Dr. Yusriadi juga menyinggung kasus tragis seorang anak berusia 11 tahun yang menghabisi sembilan temannya akibat tekanan bullying, sebagai bukti bahwa kondisi psikologis dan lingkungan sosial anak semakin perlu mendapat perhatian serius.
Selain itu, Umi Marzukoh menegaskan pentingnya peran perempuan, khususnya para
ibu, dalam membentengi keluarga dari pengaruh paham radikal.
Sebagai
Ketua Bidang Perempuan dan Anak di Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme
(FKPT), Umi Marzukoh menilai bahwa literasi kebangsaan dan wawasan moderasi
beragama harus terus ditanamkan melalui pendekatan keluarga dan pendidikan.
Ia juga
menyampaikan rencana besar FKPT untuk memperluas kerja sama lintas lembaga
dalam upaya pencegahan radikalisme sejak dini.
“Tahun depan
kita akan bekerja sama dengan Kemenag, Kemendikbud, KPAD, dan Densus 88 untuk
memberikan edukasi kepada anak-anak kita di sekolah umum maupun madrasah.
Bagaimana kita memberikan pemahaman untuk selalu menjaga toleransi, menjauhi
paham-paham radikal, serta meningkatkan jiwa-jiwa nasional,” ujarnya.
Melalui kegiatan
ini, PW Fatayat berharap bisa memperkuat jejaring pencegahan radikalisme di
Kalbar, terutama melalui pemberdayaan perempuan sebagai agen perdamaian dan
penjaga keharmonisan sosial.