Penulis Fadlilah Rahmat Fatoni Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Trunojoyo Madura. |
Kualitas diri adalah hasil dari usaha, kerja
keras, dan pengembangan potensi yang dilakukan oleh individu, bukan semata-mata
ditentukan oleh tempat atau lingkungan kamu berada. Artinya, meskipun seseorang
belajar di universitas yang dianggap kurang unggul dari universitas lainnya,
hal itu tidak menjadi penghalang untuk meraih keberhasilan. Yang terpenting
adalah bagaimana seseorang memanfaatkan kesempatan, mengembangkan kemampuan,
serta terus meningkatkan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Kualitas diri dibentuk dari dirimu sendiri. Jadi walaupun kita di universitas yang dianggap kurang unggul dari universitas lainnya, maka dari itu buatlah kualitas diri kita tidak hanya tertolong hanya dengan nama universitas tapi buatkan kualitas tersebut muncul dari nama kita sendiri. Artinya kalau kita di universitas unggul sekalipun kalau kita disitu tidak mau uprage diri kita menjadi yang lebih berkualitas maka kualitas nama kita hanya tertolong dengan nama universitas tidak dengan kualitas yang kita ciptakan,dan sebaliknya jika kita di universitas yang kalah unggul dengan universitas lainnya tetapi disitu kita ada niatan untuk berkembang dan membentuk kualitas diri kita dengan cara perbanyak prestasi seperti ikut lomba-lomba bergengsi, perbanyak relasi, dan ikut pengabdian masyarakat seperti ikut voulentir untuk menambah relasi kita, dan ikut duta duta atau organisasi nasional lainnya serta membangun personal branding di sosmed supaya kita mempunyai jejak digital yang bagus dan membanggakan, karena apa? Itu semua merupakan kegiatan kegiatan yang membuat diri kita berkembang dan berkualitas. Mari kita buat contoh:
- Si Samsul kuliah di universitas yang kurang unggul daripada universitas lainnya sedangkan si Samsul merupakan mahasiswa yang berprestasi yang menang juara Lomba Puisi Nasional.
- Si Ajik kuliah di universitas unggul tetapi Ajik disitu tidak ada jejak prestasi seperti kejuaraan lomba.
Nah, dari perbandingan dua contoh tersebut
pasti kita bisa menilai siapa yang berkualitas. Samsul lepas dari nama
universitas yang kurang unggul tetapi disisi lain samsul di kenal sebagai
mahasiswa mahasiswa yang berprestasi dan menjadi juara puisi nasional.Sedangkan,
si ajik mahasiswa universitas unggul tetapi dia hanya sekedar kuliah tanpa
adanya kegiatan yang membuat dirinya menjadi orang yang berkualitas. Nah, pasti
disisi lain kita memilih Samsul karena banyak pengalaman dan jejak prestasi
yang membanggakan.
Apa saja sih faktor yang mempengaruhi mereka
insecure karena universitas?
Banyak faktor yang mempengaruhi mereka insecure seperti mahasiswa sering membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang kuliah di universitas yang lebih unggul. Hal ini yang membuat mereka kurang percaya diri, sedangkan semua universitas itu sebenarnya bagus tergantung bagaimana kita memanfaatkan tempat ini untuk berkembang dengan potensi kita masing-masing. Ada juga faktor lingkungan, terkadang lingkungan memandang suatu universitas terlalu bergengsi sehingga mahasiswa yang dari universitas yang kalah bergengsi dianggap “kurang unggul” sehingga menyebabkan rendah diri. Mahasiswa baru biasanya belum paham bahwa kualitas diri tidak hanya ditentukan dari universitas, tetapi ditentukan dari usaha pribadi dan bagaimana kamu memanfaatkan universitasmu sekarang menjadi tempat kamu meraih prestasi dan relasi.