OPINI.CO. MALANG - DPK GMNI FATAR, DPK GMNI FDS Universitas Al-Qolam Malang dan DPK GMNI Universitas Kepanjen bekerja sama dengan LAMTARAGUNG menggelar kegiatan Kelas Kolektif bertema “Peta Jalan Kesejahteraan Buruh Tani” di Rumah Algoritma, Desa Bendo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Rabu (8/10).Foto: Dok. GMNI Malang
Kegiatan yang diikuti 20 peserta ini dibuka oleh P. Arif, Ketua LAMTARAGUNG, dan dilanjutkan sambutan oleh Bung Khofi, Komisaris GMNI FDS Universitas Al-Qolam Malang. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa petani merupakan garda terdepan penyedia pangan, namun kesejahteraannya masih tertinggal.
Diskusi menyoroti berbagai persoalan di sektor pertanian, di antaranya rendahnya upah buruh tani, tidak adanya perlindungan sosial seperti BPJS, serta distribusi pupuk subsidi yang tidak tepat sasaran. Selain itu, petani juga menghadapi tantangan dalam regenerasi, pemasaran hasil tani, dan minimnya pemberdayaan perempuan.
Beberapa petani, seperti P. Agung dan P. Udin, mengeluhkan rendahnya upah dan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu. Sementara Bu Aida dari LPBI NU menyoroti perlunya dukungan bagi perempuan tani dalam pengembangan pertanian modern.
Sebagai hasil diskusi, GMNI bersama para petani merumuskan beberapa langkah tindak lanjut, antara lain: pendampingan distribusi pupuk subsidi, pengorganisasian buruh tani, dorongan perlindungan BPJS, pemberdayaan perempuan tani, serta pembudidayaan pohon kelapa untuk petani nira.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal penyusunan peta jalan kesejahteraan buruh tani yang berkeadilan dan berkelanjutan di Kabupaten Malang.