![]() |
Shofwah Maliatuzzahiy Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Istimewa) |
Syekh Abdul Kahfi : Ulama Penyebar
Islam di Kebumen
Syekh Abdul Kahfi adalah tokoh
penting dalam penyebaran Islam di Kebumen. Beliau diyakini memiliki nasab yang
bersambung hingga Nabi Muhammad SAW, yang menjadikannya seorang sayyid, atau
keturunan Rasulullah. Beliau datang ke Kebumen sekitar abad ke-15 atau ke-16,
di era Kesultanan Demak dan Kesultanan Mataram Islam. Kehadiran Syekh Abdul
Kahfi di Kebumen bertujuan untuk menyebarkan ajaran Islam melalui pendidikan
dan dakwah. Dalam upayanya untuk menyebarkan Islam, beliau mendirikan sebuah
pesantren di Somalangu, yang kini dikenal sebagai Pondok Pesantren Al Kahfi
Somalangu. Syekh Abdul Kahfi juga memiliki peran dalam membangun hubungan
antara Islam dan budaya lokal. Metode dakwah yang digunakan adalah pengajaran
di pesantren, dakwah keliling, serta pendekatan budaya Jawa yang bercampur
dengan nilai-nilai Islam. Syekh Abdul Kahfi wafat pada malam Jum’at, 15 Sya’ban
1018 H atau bertepatan dengan tanggal 12 November 1609 M. dan dimakamkan di
Bukit Lemah Lanang di Desa Wonoyoso, Rowokele, Kebumen. Makamnya hingga kini
menjadi tempat ziarah bagi masyarakat yang ingin mengenang perjuangannya dalam
menyebarkan Islam.
Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu :
Pesantren Tertua di Kebumen
Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu
adalah salah satu pesantren tertua di Kebumen dan bahkan di Jawa Tengah.
Pesantren ini berdiri sejak abad ke-16, menjadikannya pusat pendidikan Islam
yang bertahan selama lebih dari 500 tahun. Pesantren ini didirikan oleh Syekh
Abdul Kahfi sebagai tempat belajar Islam bagi santri dari berbagai daerah. Pesantren
ini berkembang dan menjadi pusat keilmuan Islam yang banyak mencetak ulama.
Dalam perkembangannya, pesantren ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi
juga ilmu pengetahuan umum yang relevan dengan perkembangan zaman. Sebagai
salah satu pusat pendidikan Islam tertua, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu
memiliki peran besar dalam membentuk peradaban Islam di Kebumen.
Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen dalam Lintasan Revolusi
Pondok Pesantren Somalangu memiliki
semangat nasionalisme yang tinggi, dibuktikan dengan keterlibatan santri dan
ulama dalam perlawanan terhadap penjajah.
Kembalinya Belanda untuk menduduki
Indonesia, menjalarnya semangat patriotisme di berbagai daerah yang dipelopori
oleh militer dan laskar-laskar rakyat. Salah satunya adalah perlawanan yang
dilakukan laskar Islam dari Pondok Pesantren AlKahfi Somalangu. Laskar Islam
yang diberi nama Angkatan Oemat Islam (AOI) menjaga daerah Kebumen dan Ibukota
Yogyakarta dari serangan Belanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran AOI
sebagai laskar Islam yang mempunyai markas di Pondok Pesantren Al-Kahfi
Somalangu cukup besar pada masa agresi militer. mereka berkomando dengan
militer mencoba mempertahankan Kebumen dari Belanda. Tak hanya itu, andil juga
dilakukan dalam mempertahankan ibukota RI, yaitu Yogyakarta.
Peran Pesantren dalam Perkembangan
Islam di Kebumen
Beberapa peran pentingnya antara lain
adalah sebagai pusat Pendidikan Islam dimana pesantren ini menjadi tempat
belajar bagi para santri dari berbagai daerah, yang kemudian menyebarkan ilmu
ke tempat asal mereka. Pesantren ini juga melestarikan tradisi Islam di Jawa
dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam tradisional, seperti pengajian
kitab kuning, shalawatan, tahlilan, dan berbagai amalan Ahlussunnah wal
Jama’ah. Hingga saat ini, pesantren ini masih menjadi pusat dakwah Islam di
Kebumen, baik melalui pengajian rutin, ceramah agama, maupun pendidikan formal
yang berbasis Islam. Pondok Pesantren Somalangu memiliki peran edukatif di
masyarakat sehingga mampu menjadi agen perubahan di Pesisir Selatan.
Perkembangan Pesantren saat ini
Saat ini, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu tetap eksis dan berkembang. Dengan tetap mempertahankan metode pendidikan Islam tradisional, pesantren ini juga mulai mengadopsi sistem pendidikan modern. Beberapa hal yang menjadi ciri khas pesantren ini sekarang adalah:
- Mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum secara seimbang
- Menyelenggarakan pendidikan formal, seperti Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah
- Menjadi pusat kajian kitab kuning di Kebumen
- Mendukung program tahfidz Al-Qur'an untuk santri yang ingin menghafal Al-Qur'an
- Dengan kombinasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum, pesantren ini tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman modern.
Kesimpulan
Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu
memiliki peran penting dalam sejarah peradaban Islam di Kebumen. Didirikan oleh
Syekh Abdul Kahfi Al-Hasani, pesantren ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan
Islam tetapi juga berkontribusi dalam penyebaran Islam di wilayah selatan Jawa
Tengah sejak abad ke-16. Melalui pendekatan dakwah yang menggabungkan
nilai-nilai Islam dengan budaya lokal, Syekh Abdul Kahfi berhasil membangun
pondasi keislaman yang kuat di Kebumen.
Selain berperan sebagai lembaga
pendidikan, pesantren ini juga memiliki jejak dalam perjuangan nasional. Pada
masa agresi militer Belanda, laskar Islam dari Pondok Pesantren Al Kahfi
Somalangu turut serta dalam mempertahankan Kebumen dan Yogyakarta. Hal ini
menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam pendidikan, tetapi juga
dalam membangun semangat nasionalisme dan perjuangan kemerdekaan.
Hingga saat ini, Pondok Pesantren Al
Kahfi Somalangu terus berkembang dengan tetap mempertahankan metode pendidikan
Islam tradisional, sekaligus mengadaptasi sistem pendidikan modern. Pesantren
ini mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum secara seimbang, menyelenggarakan
pendidikan formal, serta menjadi pusat kajian kitab kuning dan tahfidz
Al-Qur’an. Dengan demikian, pesantren ini tetap relevan dalam menghadapi
tantangan zaman dan terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang
berlandaskan nilai-nilai Islam.
Dengan sejarah panjangnya, Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu bukan hanya pusat pendidikan islam, tetapi juga simbol ketahanan dan penyebaran Islam di wilayah selatan Jawa Tengah.
*)Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.
*)Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.
*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.