Notification

×

Iklan

Iklan

Sepenting Itukah Self-Awareness bagi Kita Sebagai Generasi Penerus Bangsa?

Jumat, 09 Mei 2025 | 17.18 WIB Last Updated 2025-05-09T10:19:33Z

Mia Kultsum Safitri Mahasisiwi Psikologi Islam UIN Raden Mas Said Surakarta. (Dok. Ybs)
OPINI.CO. SURAKARTA - Teman-teman Gen Z pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “Self-Awareness” ini. Tapi, apa sih sebenarnya makna dari istilah ini? Self-Awareness merupakan kemampuan individu untuk bisa mengidentifikasi dan memahami dirinya secara utuh, baik dari karakter, emosi, perasaan, sifat, pikiran dan cara adaptasi dengan lingkungan. Dengan adanya Self-Awareness membuat individu bisa mengenali berbagai potensi dalam dirinya baik kekuatan dan kelemahan, baik yang berorientasi pada diri maupun faktor luar (Suhartanto, 2024). 

 

Adakalanya, Self-Awareness dikaitkan dengan Self-Knowledge (pengetahuan diri). Self-Knowledge menggambarkan fakta bahwa seseorang memiliki pengetahuan tentang nilai, motif, kekuatan dan kelemahan, sementara Self-Awareness menggambarkan fakta bahwa seseorang secara berkelanjutan bertanya dan mengevaluasi, merefleksikan kekuatan dan kelemahannya (Suhartanto, 2024).

 

Menurut Wong (2010), ia meringkas bahwa Self-Awareness adalah bukan akhir, tetapi proses pengembangan untuk memahami kekuatan dan kelemahan, akhirnya menjadi sadar serta percaya akan perasaan seseorang. Dengan kata lain, konsep Self-Awareness berfokus pada proses dinamis di mana individu merefleksikan nilai dan mengujinya. Dari sini dapat dipahami bahwa Self-Awareness itu tidak sama dengan Self-Knowledge. Self-Knowledge adalah anteseden (stimulus) dari Self-Awareness.

 

Mengapa sih, Self-Awareness ini harus kita lakukan terutama saat berkuliah ini? Selain untuk menjaga kewarasan dan kesehatan mental kita, dari sini kita juga bisa segera mengetahui apa yang sebenarnya cocok dan pas untuk kita di masa yang akan mendatang. Dimana saat kita ingin memulai kehidupan di jenjang perkuliahan, kita sedikit demi sedikit sudah mulai mengetahui apa minat dan bakat kita, apa keterampilan yang ahlinya, apa jurusan kuliah yang cocok untuk kita, dan apa yang akan kita ambil saat di waktu mencari pekerjaan nanti. Ini semua dilakukan juga memiliki manfaatnya, seperti kita bisa memahami perasaan diri sendiri, tidak selalu menyalahkan beberapa orang dalam hidup kita, mampu mengontrol apa yang seharusnya tidak kita keluarkan, dan saat kita sudah mengetahui kekurangan kita, sebisa mungkin untuk mencoba mengurangi sehingga tidak seringkali kekurangan tersebut keluar yang membuat orang lain mengetahuinya. Karena pasa dasarnya, sesama manusia akan sulit untuk menerima kekurangan yang ada pada masing-masing individu hingga saat ini.

 

Dalam pandangan Rogers, setiap orang memiliki potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara kreatif. Kegagalan dalam mewujudkan potensi disebabkan oleh pengaruh faktor luar seperti pengasuhan orang tua, dan pengaruh sosial lainnya. Namun, pengaruh yang merugikan ini dapat dikelola jika ia mampu mengambil tanggung jawab untuk hidupnya. Dalam banyak kasus, banyak sekali yang akhirnya hanya menerima dan menganggap ini sebagai pengalamannya sebagai wujud representasi yang tepat tentang kenyataan dan tidak ingin mencoba dan mencari lebih jauh lagi, sehingga menghasilkan konsepsi yang tidak tepat antara dunia luar dengan diri sendiri (Suhartanto, 2024).


Sebagai mahasiswi di program studi Psikologi, Self-Awareness ini sudah terdengar sebagai kata-kata yang biasa, namun ia memiliki makna dan tujuan yang sangat baik bagi diri sendiri. Dari kita selalu menerapkan Self-Awareness, kita juga sebagai mahasiswa yang sedang berkuliah bisa menjadi lebih care terhadap sesama dikarenakan kita saja sudah peduli terhadap diri sendiri, dan ini berlanjut hingga kita bisa peduli tentang kekurangan yang lainnya, dan tidak men-judge atas kekurangan yang dimiliki masing-masing individu ini.

 

Namun, Self-Awareness ini seringkali dianggap hal yang “lebay” karena melihat banyaknya yang sudah menerapkan prinsip ini dan banyak sekali yang menilai bahwa hal ini tidak seharusnya diterapkan terus-menerus. Padahal, dari menerapkan prinsip ini, banyak sekali yang akhirnya bisa berkembang dan tumbuh di kelebihannya masing-masing dan juga bisa menerima apa yang sudah ia usahakan namun tidak sesuai ekspektasi. Hal ini karena ia telah menerapkan prinsip Self-Awareness sehingga ia bisa menerima kenyataan yang sebenarnya itu bukanlah keinginan dan juga impian dia. 

 

Selain itu, dari menerapkan prinsip Self-Awareness ini, kita juga bisa tetap sehat baik fisik maupun mental dikarenakan prinsip ini mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif terhadap apa yang terjadi saat itu dan juga mampu mengembangkan diri di kelebihan yang kita miliki. Sebagai gen z yang akan meneruskan bangsa ini, kita haruslah tetap sadar dan selalu berkembang demi mewujudkan cita-cita bangsa yang diharapkan kepada generasi penerus bangsa ini. Sebagai wujud dari Self-Awareness, banyak sekali content creator yang sukses di bidang yang ia minati karena ia telah mengetahui kelebihan yang dimiliki dan akhirnya mereka pun mengembangkan kelebihan itu sembari memikirkan kekurangan yang dimiliki agar ia bisa menyadari kekurangannya dan meminimalkan hal-hal yang memang dianggap kurang itu.

 

Dari penjelasan di atas, kita pun akhirnya sudah lebih paham terkait makna dari Self-Awareness ini. Dari Self-Awareness ini, pada akhirnya kita menjadi lebih bisa mengenali diri kita sendiri, baik itu kelebihan maupun kekurangan, dan ini juga merupakan sebuah bantuan untuk mencari jati diri kita sebagai remaja akhir yang menuju usia dewasa awal. Kelebihan dan kekurangan dalam diri kita ini harus kita sadari sejak dini, agar kita dapat pergunakan kelebihan ini dengan baik dan menyadari kelemahan kita dalam hal apapun agar tidak terjadi perdebatan yang panjang dikarenakan kekurangan yang dimiliki masing-masing individu itu berbeda-beda. Untuk semuanya, mari kita terapkan prinsip ini, agar kehidupan kita dapat berjalan dengan baik dan bisa menginspirasi banyak orang-orang agar kita juga bisa tetap sehat mentalnya dan tidak merasa selalu kekurangan dalam hal apapun. Dengan prinsip ini, InsyaaAllah, kita bisa menghadapinya kerasnya dunia ini.


*) Kolom opini.co menerima tulisan opini atau karya sastra untuk umum. Panjang naskah opini maksimal 750 kata.


*) Sertakan: riwayat hidup singkat, nama akun medsos, beserta foto cakep, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.


*)Naskah dikirim ke alamat e-mail soearamedianasional@gmail.com.


*)Tulisan opini sepenuhnya tanggung jawab penulis, tidak menjadi tanggung jawab redaksi opini.co.


*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang diterima apabila tidak sesuai dengan filosofi opini.co.

×
Berita Terbaru Update